Senin, 21 November 2011

mekanisme kerja hormon eneticrone dan androgen

Hormon Androgen:
Hormon ini berfungsi untuk -Merangsang dorongan seksual.-Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darahmerah.Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
  Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akanmemicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesiaandrogenika (kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita,ketidakseimbangan hormon Androgen (hormonal imbalance) bisamenyebabkan hirsutisme di mana rambut tumbuh berlebihan di daerah-daerahyang tidak semestinya.Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerjakelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Semakintinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibandingwanita. Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang menopouse.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgenmelebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadiwalaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanitausia reproduktif.

fungsi Hormon estrogen, eneticrone dan androgen

Hormon Estrogen Bermanfat Bagi Kesehatan Wanita

Dalam Ruangan Kesehatan edisi ini akan kami bicarakan hormon estrogen yang bermanfaat bagi kesehatan kaum wanita.
Wanita memasuki masa menopause, risiko mengidap sindrom metabolisme disertai sakit gigi akan bertambah.
Hormon estrogen yang berfungsi di berbagai organ badan wanita, seperti indung telur, rahim, vagina dan payudara dapat memungkinkan keanggunan wanita pada usia muda dan juga melindungi mereka tidak dihantui penyakit. Akan tetapi, seiring dengan mendekatnya masa menopause, taraf hormon estrogen dalam organ kaum wanita terus menurun, sehingga risiko mengidap berbagai penyakit terus bertambah.
Berkurangnya hormon estrogen dapat menambah risiko sindrom metabolisme.
Periset Amerika Serikat setelah mengadakan penelitian selama 9 tahun menyimpulkan bahwa mati haid berdampak bagi pengidapan sindrom metabolisme kaum wanita. Sindrom metabolisme merujuk pada banyak gejala abnormal dan memusat dalam tubuh wanita termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas sentral dan keabnormalan lemak darah, semuanya itu dapat dengan nyata menambah risiko berjangkitnya penyakit koroner jantung, stroke dan penyakit kencing manis. Hasil riset menunjukkan, dibandingkan dengan pasca mati haid, risiko wanita mengidap sindrom metabolisme pada masa menopause lebih besar.
Mengenai hal itu, pakar kedokteran mengatakan, " Semuanya itu berkaitan erat dengan menurunnya taraf hormon estrogen dalam tubuh wanita masa menopause. Menurunnya taraf hormon estrogen memungkinkan relatif kuatnya fungsi hormon androgen, dengan demikian mudah mengakibatkan distribusi baru lemak dalam tubuh, sehingga masa pasca mati haid keanggunan wanita pada usia muda menjadi seperti tubuh lelaki, obesitas sentral yaitu kegemukan di bagian pinggang pinggul, ini merupakan suatu unsur penting terbentuknya sindrom metabolisme."
Pakar kedokteran berpendapat, seiring dengan bertambahnya usia kaum wanita dan kurang bergerak badan, perubahan taraf berbagai hormon dalam tubuh memungkinkan menurunnya metabolisme tubuh, mengakibatkan penimbunan lemak yang terutama di bagian pinggang pinggul. Pakar mengatakan, " Selain itu, setelah memasuki masa menopause, taraf hormon estrogen dalam tubuh wanita menurun drastis, ini mudah mengakibatkan ketidakstabilan tekanan darah, keabnormalan metabolisme lemak darah, keabnormalan gula darah, sehingga risiko terkena sindrom metabolisme meningkat."
Hormon estrogen memungkinkan kaum wanita kurang mengidap penyakit.
Boleh dikatakan, hormon estrogen adalah payung pelindung kaum wanita dan dapat melindungi mereka dihantui banyak penyakit. Sebab utama kaum wanita mengidap banyak penyakit umumnya berkaitan erat dengan menurunnya taraf hormon estrogen."
Misalnya penyakit pembuluh darah jantung, tingkat kejangkitan kaum wanita akan penyakit koroner jantung sebelum mati haid sangat rendah, boleh dikatakan hanya sepertujuh kaum lelaki sebaya. Sebab utamanya, taraf hormon estrogen dalam tubuh wanita relatif tinggi sebelum mati haid, sehingga pembuluh darah tidak mudah mengeras dan lemak darah tidak mudah naik. Akan tetapi, gejala itu berlainan ketika memasuki masa menopause, taraf hormon estrogen menurun drastis, sehingga kehilangan sama sekali "payung pelindung". Ditambah tingkat kejangkitan pembuluh darah jantung dan otak bertambah cepat. Selain itu, ada penelitian membenarkan, osteoporosis, gigi mudah rontok, dimensia usia lanjut, depresi, tumor usus besar, perubahan bintik-bintik di wajah dan lainnya, semuanya mungkin berkaitan dengan menurunnya taraf hormon estrogen.
Wanita menopause dapat menambah hormon estrogen.
Maka, kalau hendak memperpanjang usia "payung pelindung" hormon estrogen, menambah hormon estrogen dengan layak dan pada waktu yang cocok merupakan suatu pilihan yang baik.
Pakar mengatakan, kaum wanita asalkan terdapat gejala demam hectic, mengeluarkan banyak keringat, kekeringan vagina, palpitasi, emosi tak terkontrol dan gejala menopause lainnya dapat dengan layak menambah hormon estrogen di bawah petunjuk dokter. Kebanyakan kaum wanita yang telah mati haid mempunyai kebutuhan terhadap itu. Sedangkan, pada tahap awal mati haid kalau dapat dengan layak menambah hormon estrogen, ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kaum wanita."
Akan tetapi, pakar mengingatkan pula, sebelum menjalani terapi hormon estrogen, kaum wanita harus menjalani lebih dahulu pemeriksaan terhadap rahim, kelenjar payudara, darah (air kencing) secara rutin, fungsi hati dan ginjal, lemak darah, gula darah, dan disfungsi pengentalan darah, dengan demikian baru dapat memperoleh pengobatan yang aman dan efektif.
Berapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mati haid.
Munculnya gejala penuaan dan mati haid kaum wanita tak dapat dielakkan. Lagi pula, sehubungan dengan mati haid dapat mendatangkan begitu banyak masalah yang menimbulkan keresahan tidak sedikit kaum wanita. Pakar mengusulkan, sebelum mati haid, kaum wanita perlu secara sistematik mengetahui pengetahuan yang terkait, ini sangat bermanfaat bagi mereka untuk melewatkan tahap peralihan tersebut.

indikasi dan kontra indikasi hormon tiroid dan antitiroid

indikasi dan kontra indikasi hormon tiroid dan paratiroid


Indikasi dan kontra indikasi hormon  tiroid dan paratiroid adalah……
v  Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen.
v  Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin, meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan  berat badan.
v  efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi denyut jantu peningkatan pernafasan, peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat (SSP), peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lainng, dan peningkatan kekuatan jantung

mekanisme kerja hormon tiroid

Mekanisme Kendali yang Teliti
Sebuah sistem yang sangat maju dan teratur telah diciptakan untuk mengatur jumlah tiroksin yang dilepaskan. Pelepasan tiroksin terjadi lagi sebagai hasil rantai perintah sekumpulan sel tak sadar yang disusun dalam hirarki yang amat tertib.
Saat cukup hormon tiroid telah dihasilkam, hipotalamus menghentikan pembentukan hormon pelepas tiroid.

Saat tiroksin dilepaskan, otak sistem hormonal - hipotalamus - mengirimkan sebuah perintah (TRH, hormon pelepas tiroid) ke kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid, sebagai titik akhir rantai perintah ini, segera menanggapi dengan melepaskan tiroksin dan menyebarkannya ke seluruh tubuh melalui darah.
Saat tiroksin dibutuhkan, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar pituitari (TRH).  Kelenjar pituitari yang menerima perintah ini memahami bahwa kelenjar tiroid harus diaktifkan.  Kelenjar pituitari segera mengirimkan perintah ke kelenjar tiroid (TSH).  Sesuai dengan perintah yang diterima, kelenjar tiroid segera menghasilkan tiroksin, dan menyebarkannya ke seluruh tubuh lewat aliran darah.
Bagaimanakah jumlah hormon yang harus dilepaskan itu ditentukan? Bagaimanakah mungkin hormon dilepaskan dalam jumlah yang dibutuhkan tak lebih dan tak kurang, kecuali saat sakit?
Jumlah tiroksin yang dilepaskan ditentukan oleh sebuah sistem khusus yang diciptakan oleh kepiawaian Allah mencipta. Sistem ini didasarkan pada dua mekanisme arus balik negatif dan contoh keajaiban suatu rancangan teknik yang tak terbandingkan.
Saat jumlah tiroksin dalam darah naik di atas normal, hormon tiroksin mempengaruhi kelenjar pituitari dan terkadang langsung ke hipotalamus: kelenjar ini mengurangi kepekaan kelenjar pituitari terhadap hormon TRH.
Fungsi hormon TRH adalah mengaktifkan kelenjar pituitari agar mengirimkan perintah (berbentuk hormon TSH) ke kelenjar tiroid. Perintah ini adalah titik kedua dalam rantai perintah produksi hormon tiroksin.
Sistem ini dirancang begitu rumit sehingga kelebihan tiroksin mengambil tindakan amat cerdas agar sumber-sumber yang menghasilkan hormon ini tak membuat terlalu banyak, serta campur tangan dan menghambat rantai perintah yang dibangun untuk menghasilkan dirinya. Dengan cara ini, saat tiroksin di dalam darah meningkat di atas normal, produksinya otomatis dihentikan.
Kita akan lebih mudah memahami hal ini lewat sebuah contoh: bayangkanlah bahwa mesin kecil yang cerdas dibuat di sebuah pabrik. Mesin ini dibuat dalam tiga tahap:
1. Tahap pertama: komputer A mengirimkan perintah produksi ke komputer B,
2. Tahap kedua: komputer B menerjemahkan perintah ini ke bahasa lain dan meneruskannya ke komputer C.
3. Tahap ketiga: komputer C mulai menghasilkan mesin yang dibutuhkan dengan bantuan robot.
Tiba-tiba, produksi mesin melebihi kebutuhan dan tersedia mesin jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Di tahap ini, sebagian mesin yang tersedia masuk ke komputer B dan memutuskan kabel yang menghubungkan komputer itu dengan komputer A. Kini, komputer B tak lagi menerima perintah dari komputer A. Karena perintahnya tak dapat menjangkau komputer C, produksi berhenti dan mesin-mesin disimpan sampai persediaan habis. Saat persediaan menurun, kabel yang menghubungkan komputer A dan komputer B disambungkan lagi oleh mesin dan produksi dimulai lagi.
Jika mesin-mesin sejenis ini dibuat yang dengan sangat cerdas mampu mengendalikan produksi dirinya dan mesin-mesin yang menghasilkannya, revolusi di bidang industri dan teknologi akan terjadi. Di dalam tubuh setiap orang, ada sistem produksi yang begitu mengagumkan berjalan setiap menitnya.
Sebuah sistem kedua juga menentukan jumlah tiroksin yang dihasilkan. Peningkatan jumlah tiroksin mempengaruhi sel-sel dalam hipotalamus. Sel-sel ini mengurangi produksi TRH sehingga jumlah TSH yang dilepaskan ke dalam kelenjar pituitari berkurang. Dengan cara ini, produksi tiroksin melambat.
1.  Komputer A mengirimkan perintah produksi ke komputer B. 
2.  Komputer B memahami perintah, menerjemahkannya, dan mengirimkannya ke komputer C. 
3.  Komputer C memulai memproduksi mesin yang diinginkan dengan bantuan sebuah robot yang terpasang padanya.
Contoh pabrik di atas berguna untuk mengamati sistem yang kedua. Pengaruh tiroksin terhadap hipotalamus dan pembatasan produksi TSH dapat disetarakan dengan mesin yang dibuat di pabrik khayal kita yang memperlambat arus informasi dari komputer itu. Bukan saja komunikasi antara komputer A dan B terputus, tetapi komputer A juga melambat, sehingga mencegahnya mengirimkan perintah ke k\omputer B.
Saat jumlah tiroksin dalam darah berkurang, sistem bekerja di arah kebalikannya. Lebih banyak lagi perintah yang dikirim dari komputer A dan daya tampung komputer B untuk menerima perintah ditingkatkan. Akibatnya, hipotalamus mengeluarkan lebih banyak hormon TRH, kelenjar pituitari lebih peka terhadap TRH, dan meningkatkan produksi hormon TSH. Dengan demikian, lebih banyak tiroksin dihasilkan dan dilepaskan.16
Bagaimanakah hormon tiroksin mengetahui bahwa rantai perintah harus diputuskan untuk menghentikan produksinya? Bagaimanakah sel-sel dalam hipotalamus mengetahui bahwa saat kadar tiroksin meningkat lepasnya harus dihentikan dan saat rendah, lepasnya harus ditingkatkan? Bagaimanakah sistem sempurna ini dapat terbentuk?
Anggapan bahwa sistem yang dirancang rumit ini terbentuk seiring dengan waktu, kebetulan, dan hukum alam benar-benar jauh di luar jangkauan akal sehat daripada menganggap komputer atau televisi dapat terbentuk lewat proses serupa. Agar sistem ini berfungsi, dibutuhkan ratusan susunan berukuran molekuler yang dirancang khusus (yang belum rinci kami gambarkan). Jelaslah, sistem ini diciptakan oleh Sesuatu Yang Maha Cerdas, yaitu oleh Allah.
Saat terlalu banyak persediaan menumpuk, salah satu mesin ini harus mendatangi komputer B dan memutuskan hubungannya dengan komputer A.  Akibatnya, komputer A tak dapat mengirimkan perintah produksi.  Keadaan ini berlanjut hingga persediaan menipis.
Empat dari Sepuluh Ribu Molekul
Jumlah tiroksin yang dilepaskan ditentukan oleh sistem menakjubkan yang telah kami gambarkan di atas. Namun, di samping semua ini, ada sistem menakjubkan lainnya yang menjaga agar jumlah tiroksin dalam darah mantap di masa genting.
Molekul tiroksin dilepaskan oleh kelenjar tiroid ke dalam darah dan harus segera menempel ke molekul yang dirancang khusus untuk mengangkutnya dalam darah. Saat menempel pada molekul ini, molekul tiroksin tak dapat menjalankan fungsinya. Dari ribuan molekul tiroksin, hanya sedikit yang beredar bebas dalam darah. Hanya sekitar empat dari sepuluh ribu molekul tiroksin yang mempengaruhi keepatan metabolisme dalam sel.17
Setelah molekul tiroksin bebas memasuki sel-sel yang dituju, molekul tiroksin lainnya yang melepaskan diri dari molekul pembawanya menggantikan. Molekul-molekul pembawa bekerja sebagai tangki penyimpanan untuk memastikan bahwa tersedia cukup tiroksin bila dibutuhkan.
Kita telah melihat betapa cermat pengelolaan keseimbangan jumlah tiroksin yang dibutuhkan untuk mempengaruhi sel-sel ini dan masalah-masalah kesehatan yang timbul jika jumlah itu naik atau turun. Keseimbangan yang teliti ini melibatkan kadar empat molekul bebas dari sepuluh ribu molekul tiroksin terikat. Berdasarkan hal ini, pertanyaan-pertanyaan berikut harus diajukan:
Siapakah yang yang menghitung trilyunan molekul ini dan memutuskan bahwa hanya sekitar empat dari sepuluh ribu dibutuhkan untuk kesehatan manusia? Siapakah yang menghitung bahwa sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh enam molekul dari setiap sepuluh ribu molekul harus tidak berfungsi. Siapakah yang meramalkan bahwa akan berkurang empat molekul dari setiap sepuluh ribu yang mengambang dalam vena, dan kemudian melepaskan molekul lagi? Siapakah yang membuat perhitungan matemati yang menakjubkan dan menciptakan sistem yang telah ada sejak setiap manusia dilahirkan ini?
Tentunya contoh ini merupakan bukti bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu baik yang terlihat maupun yang tidak, bahwa Dia meliputi dan menentukan setepat-tepatnya kadar segala yang ada di muka bumi.

fungsi hormon anti tiroid

Fungsi dan Efek Hormon Tiroid
Efek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen. Oleh karena itu, di semua sel tubuh sejumlah besar enzim protein, protein struktural, protein transpor, dan zat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya adalah peningkatan menyeluruh aktivitas fungsional di seluruh tubuh. Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolik selular dengan cara meningkatkan aktivitas dan jumlah sel mitokondria, serta meningkatkan transpor aktif ion-ion melalui membran sel. Hormon tiroid juga mempunyai efek yang umum juga spesifik terhadap pertumbuhan. Efek yang penting dari fungsi ini adalah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pascalahir (Guyton and Hall, 2007).
Efek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin, meningkatkan laju metabolisme basal, dan menurunkan  berat badan. Sedangkan efek pada sistem kardiovaskular meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi denyut jantung, dan peningkatan kekuatan jantung. Efek lainnya antara lain peningkatan pernafasan, peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat (SSP), peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain (Guyton and Hall, 2007).

fungsi hormon tiroid

Fungsi kelenjar tiroid

Kelenjar endokrin menghasilkan suatu sekresi internal yang dibebaskan ke dalam sistem darah dan limfe serta diedarkan ke seluruh tubuh. Kelenjar tiroid terdiri atas sel-sel folikel yang menghasilkan dan mensintesis hormon-hormon tiroid dan kalsitonin. Pelepasan hormon ini dikontrol oleh kelenjar hipotalamus dan hipofisis. Dua hormon tiroid yang disekresikan adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T). Hormon-hommn ini berfungsi meningkatkan laju pembebasan energi dari karbohidrat dan laju sintesis protein. Hormon-honnon ini juga mengatur kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak serta merangsang sistem saraf.

Fungsi utama kelenjar tiroid adalah mempertahankan laju metabolisme yang sesuai. Kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid penting untuk metabolisme kalsium dan juga bekerja untuk mengurangi konsentrasi kalsium plasma darah. Hal ini mencegah terbentuknya osteoklas-osteoklas baru (Martinelli & Fontana, 1990). Ketidakseimbangan dapat menyebabkan tulang-tulang melemah.
Fungsi kelenjar tiroid adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan volume darah
- Meningkatkan curah jantung
- Meningkatkan kebutuhan terhadap vitamin
- Mengatur laju metabolisme
- Mengatur tumbuh-kembang
- Memetabolisasi iodium
- Merangsang sintesis protein
- Meningkatkan konsumsi oksigen
Keseluruhan kelenjar tiroid dan ismus dapat diangkat tanpa mempengaruhi kehidupan pasien. Laju metabolisme seseorang yang tiroidnya sudah diangkat dapat diatur dengan terapi obat tambahan.